Harga dan stok pangan di pasaran dipantau Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri. “Antisipasi pihak satgasda dan kementerian/lembaga terkait untuk menstabilkan harga dan stok bapokting (bahan pokok penting),” kata Penyidik Madya Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Kombes Didik Sudaryanto. Didik menyampaikan Satgas Pangan mengawasi sejumlah pasar dan supermarket di Riau. Pemantauan dilakukan terutama terhadap 12 komoditi seperti beras, telur, daging ayam hingga daging sapi. “Bahwa sesuai hasil pengecekan stok 12 komoditi tersebut tergolong aman dan stabil,” ungkap dia.
Didik mengungkap hasil pengecekan komoditi beras medium di Pasar Tradisional Cikpuan memiliki stok sebesar 2 ton per minggu. Beras medium itu didapatkan dari Bulog Kanwil Riau, Kepulauan Riau (Kepri) seharga Rp10.540 per kilogram (kg) dan dijual ke konsumen Rp57.500 per 5 kg. Kemudian, komoditi cabai rawit merah di Pasar Tradisional Cikpuan memiliki stok sebesar 30 kg. Cabai rawit merah didapatkan dari Sumatra Barat (Sumatra Barat) dengan harga Rp72.000 per kg dan dijual Rp75.000 per kg. “Hasil pengecekan cabai merah keriting di Pasar Tradisional Cikpuan, memiliki stok sebesar 50 kg, yang didapatkan dari daerah Sumatra Barat dengan harga Rp42.000 per kg, dan dijual Rp45.000 per kg,” ungkapnya.
Didik mengatakan telur ayam ras di Pasar Tradisional Cikpuan memiliki stok sebesar kurang lebih 100 papan. Telur ayam ras didapatkan dari daerah Sumatra Barat dengan harga Rp48.000 per papan hingga Rp50.000 per papan dan dijual Rp52.000 per papan hingga Rp54.000 per papan. Komoditi daging ayam ras di Pasar Tradisional Cikpuan memiliki stok sebesar 50 kg yang didapatkan dari peternak lokal dengan harga Rp25.000 per kg dan dijual Rp28.000 per kg. Lalu, daging sapi memiliki stok kurang lebih 200 kg didapatkan dari perusahaan ternak lokal Rp135.000 per kg dan dijual Rp140.000 per kg.