Industri pariwisata menjadi salah satu industri yang rentan terhadap krisis, khususnya krisis citra atau image. Reputasi yang baik dalam industri pariwisata harus dijaga sebagai aset yang berharga. Menyadari hal ini, Kemenparekraf melalui Biro Komunikasi kembali mengadakan Forum Komunikasi Daerah (Forkomda) untuk meningkatkan kompetensi manajemen krisis kepariwisataan di Yogyakarta, Selasa (19/03). Forkomda ini digelar sebagai salah satu upaya memperkuat komunikasi krisis di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menuju pariwisata tangguh dan berkelanjutan di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Menparekraf Sandiaga Uno menyebut tata kelola komunikasi yang efektif sangat dibutuhkan dalam mempertahankan reputasi atau image dalam pariwisata. Manajemen komunikasi krisis sebagai upaya terpadu, komprehensif dan berkelanjutan dapat mencegah dan mengurangi dampak negatif, serta membantu pengambilan keputusan dalam menyikapi krisis.
Sejak tahun lalu, Kemenparekraf melalui Biro Komunikasi telah menyusun panduan komunikasi krisis yang bertujuan untuk mencegah, merespon, dan memulihkan kondisi krisis kepariwisataan di sektor parekraf melalui komunikasi. Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani menjelaskan bahwa manajemen komunikasi krisis merupakan hal yang berbeda dengan manajemen krisis kepariwisataan di mana Biro Komunikasi Kemenparekraf menekankan pada aspek komunikasi krisis. Melalui Forkomda diharapkan kita dapat memahami tugas komunikasi krisis untuk meminimalisir dampak dari pemberitaan negatif bagi industri pariwisata.