Para menteri luar negeri Amerika Serikat, Republik Siprus, Komisi Eropa, Inggris, Uni Emirat Arab, dan Qatar sepakat untuk membuka pelabuhan Ashdod, Israel, sebagai jalur pelengkap dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. “Beberapa waktu yang lalu, saya melakukan konferensi video dengan rekan-rekan dari Siprus, Inggris, Uni Emirat Arab, Qatar, Uni Eropa, dan PBB untuk mengoordinasikan upaya kami dalam menjalankan koridor maritim ini. Kami juga tentu saja bekerja sama dengan Israel dalam hal ini,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J Blinken melalui keterangan resmi Kantor Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat yang diterima di Jakarta, Kamis (14/3/2024).
Menlu Blinken menjelaskan bahwa Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dalam pidato kenegaraannya pada pekan lalu, memerintahkan militer Amerika Serikat untuk membangun dermaga sementara di Gaza agar dapat membantu lonjakan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat yang sangat membutuhkan. “Jika sudah terbentuk, koridor ini akan memungkinkan pendistribusian hingga dua juta bantuan makanan setiap hari serta obat-obatan, air bersih, dan pasokan bantuan kemanusiaan penting lainnya. Jerman, Yunani, Italia, Belanda, dan Kanada juga mendukung upaya ini,” ucapnya.
Para menteri sepakat bahwa tidak ada pengganti untuk jalur darat melalui Mesir dan Yordania serta titik masuk dari Israel ke Gaza untuk pengiriman bantuan dalam skala besar. Para menteri juga sepakat bahwa membuka Pelabuhan Ashdoduntuk bantuan kemanusiaan akan menjadi pelengkap yang disambut baik dan signifikan bagi koridor tersebut.