Negara anggota OPEC+ yang dipimpin Arab Saudi dan Rusia setuju untuk sukarela memotong produksi hingga 2,2 juta barel per hari sampai kuartal kedua. Hal itu dilakoni untuk mendorong ekstra ke pasar di tengah kekhawatiran terhadap pertumbuhan global dan peningkatan produksi di luar kelompok tersebut. Anggota OPEC+ mengumumkan pengurangan produksi secara individual pada Minggu (3/3) ini, dan OPEC kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi total pengurangan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari.
Kantor berita Saudi, Saudi Press Agency (SPA), mengatakan pemotongan sukarela tersebut akan dibatalkan secara bertahap, sesuai dengan kondisi pasar. Mengutip dari Reuters, Arab Saudi–secara de facto adalah pemimpin organisasi negara penghasil minyak itu–menyatakan negara tersebut akan memperpanjang pemotongan sukarela sebesar 1 juta barel per hari (bpd) hingga akhir Juni, sehingga produksinya berada di sekitar 9 juta barel per hari. Sementara itu Rusia, akan memotong produksi minyak dan ekspor hingga 471 ribu barel per hari pada kuarter kedua.
Negara lain–Irak menyatakan bersedia memotong hingga 220.000 barel per hari untuk kuartal kedua, Uni Emirat Arab (UEA) memotong hingga 163.000 barel per hari, Aljazair memotong hingga 51.000 barel per hari. Lalu Oman memotong hingga 42.000 barel per hari, Kazakhstan menyatakan akan memotong hingga 82.000 barel per hari, dan Kuwait memotong 135.000 barel per hari untuk Juni mendatang. OPEC+ telah menerapkan serangkaian penurunan produksi sejak akhir 2022 silam untuk mendukung pasar di tengah peningkatan produksi dari Amerika Serikat dan produsen non-anggota lainnya, serta kekhawatiran atas permintaan ketika negara-negara besar bergulat dengan suku bunga yang tinggi.