Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras di Indonesia merupakan bagian dari gejala kenaikan harga pangan yang terjadi di seluruh dunia. Ia menyebutkan, harga pangan di banyak negara kompak naik akibat fenomena alam el nino. Ma’ruf menuturkan, harga beras naik disebabkan oleh panen yang terlambat sehingga ada defisit pasokan di pasar. Oleh karena itu, pemerintah kini berupaya mengimpor beras dari negara lain demi memastikan ketersediaan pasokan beras. Namun, Ma’ruf menyebutkan, mengimpor beras pun bukanlah perkara mudah karena banyak negara mengalami kesulitan serupa. Ma’ruf melanjutkan, selain memastikan ketersediaan beras, pemerintah juga berupaya mengendalikan harga tetapi itu pun tidak mudah.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat mengeluh harga beras mahal dan langka. Presiden Jokowi lalu melakukan inspeksi dengan mengunjungi Pasar Induk Cipinang pada Kamis (15/2/2024). Saat itu ia memastikan, harga beras turun dalam dua minggu ke depan. Sebab, suplai beras sedikit demi sedikit kembali aman di pasar. Permasalahan suplai yang menjadi salah satu penyebab kelangkaan beras ini sudah diselesaikan lewat pengiriman beras dari Perum Bulog ke daerah maupun ke Pasar Induk Cipinang. Jokowi pun sempat mengungkapkan penyebab kelangkaan dan kenaikan harga beras. Selain masalah suplai, kelangkaan disebabkan macetnya distribusi dari beberapa sentra produksi ke pasaran.