Amerika Serikat memveto draf resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mendesak gencatan senjata segera di Jalur Gaza Palestina pada Selasa (20/2). Sebanyak 13 negara anggota DK PBB mendukung rancangan resolusi yang disusun Aljazair ini, sementara Inggris abstain. Ini adalah veto yang ketiga kalinya AS gunakan terhadap resolusi terkait Jalur Gaza Palestina sejak Israel melancarkan agresinya pada 7 Oktober lalu.
Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield menyebut draf resolusi Dewan Keamanan ini omong kosong dan tidak bertanggung jawab. Greenfield membeberkan alasan Washington memveto draf resolusi ini. Menurutnya, resolusi semacam itu justru merusak proses perundingan gencatan senjata yang sedang diupayakan Israel dan Hamas saat ini. Sementara itu, sebagai penggagas draf resolusi, Aljazair menilai penolakan AS menunjukkan bahwa Washington mendukung kekerasan terhadap warga Palestina.
Palestina mengecam keras aksi veto AS ini yang dinilai semakin memperlihatkan dukungan Negeri Paman Sam terhadap penjahat perang. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan veto ini menjadikan AS “negara mitra dalam kejahatan genosida, pembersihan etnis, hingga kejahatan perang yang dilakukan Israel.” Per Rabu (21/2), sebanyak 29.092 warga Palestina tewas dan 69.028 orang lainnya yang terluka imbas gempuran Israel sejak 7 Oktober lalu.