Berdasarkan pantauan Tempo, beras premium dalam kemasan 2,5 hingga 5 kilogram sama sekali tidak ditemukan di Indomaret Fresh Bangka, Jakarta Selatan, Indomaret Boutique, dan Alfamart Kemayoran, Jakarta Pusat. Sedangkan di Alfamidi Bangka Raya Mampang, Jakarta Selatan, hanya ada 6 kantong beras premium berukuran 2,5 kilogram yang dibanderol seharga Rp 69.500 per kemasan. Pembelian juga dibatasi, maksimal dua kemasan karena stok beras yang langka. Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi berjanji beras SPHP akan kembali normal persediannya di ritel modern mulai hari ini, Senin, 12 Februari 2024. Bayu juga mengatakan pengiriman permintaan beras SPHP telah kembali normal dan akan didistribusikan dua kali lipat, yang jumlahnya mencapai 100 ribu ton. Dia mengakui, ada beberapa ritel yang mengalami kehabisan stok beras SPHP beberapa hari lalu. Namun, hal itu bukan karena kekurangan pasokan beras dari Bulog. Melainkan, toko ritel yang terlambat mengisi ulang berasnya. Keterlambatan penyaluran beras juga kemungkinan karena libur panjang selama empat hari, yakni pada 8-11 Februari 2024.
Badan usaha milik daerah DKI Jakarta, PT Food Station menyebutkan stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) berada di atas angka stok minimum. Dilansir dari laman resmi Food Station, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang per 9 Februari 2024 adalah 34.590 ton. Jumlah ini meningkat dibandingkan stok awal pada 1 Januari 2024 yang sebesar 32.646 ton. Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas, Arief Prasetyo Adi juga membantah kelangkaan beras premium di sejumlah minimarket Jakarta karena menipisnya cadangan beras pemerintah (CBP). Menurutnya, saat ini stok beras pemerintah mencapai 1,3 juta ton. Dia pun meminta agar Bulog dan Food Station segera menyerap dan mengemas beras di PIBC ke dalam kemasan lima kilogram. Arief memastikan, stok yang banyak di PIBC ini akan segera didistribusikan ke pasar tradisional maupun ritel modern untuk mengatasi kelangkaan beras premium yang terjadi belakangan ini. “Saya diperintah untuk membereskan Cipinang (beras). Di Cipinang stoknya banyak, tapi di pasar modern sedikit. Kami mau mempercepat cetak-cetak (beras) 5 kilogram yang SPHP dan secepatnya kirim ke pasar-pasar modern,” ujar Arief.