Iran mewanti-wanti Amerika Serikat untuk tak menantang mereka berperang usai tiga personel mereka tewas dalam serangan di pangkalan militer Yordania. Kepala Garda Revolusi Islam Iran Mayor Jenderal Hossein Salami menegaskan pihaknya tak takut jika AS akan melancarkan perang. Salami mendengar beberapa ancaman dari pejabat Amerika mengenai target ke Iran. “Kami memberi tahu mereka bahwa Anda menguji kami, dan kami tahu satu sama lain,” kata Salami, dikutip The Guardian, Rabu (31/1). Dia kemudian berujar, “Kami tak membiarkan ancaman apa pun tak terbalas, dan kami tak menginginkan perang. Namun kami tidak takut akan hal itu.”
Pernyataan Salami muncul usai Kementerian Pertahanan AS mempertimbangkan cara untuk merespons secara langsung setelah tiga anggota mereka tewas di Yordania. Personel tewas dalam serangan milisi di Irak yang menyerang pangkalan militer di Tower 22, Yordania. Presiden AS Joe Biden menuding kelompok yang disokong Iran di Irak sebagai dalang serangan tersebut.
Kelompok Perlawanan Islam di Irak kemudian mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok ini merupakan organisasi yang menaungi sejumlah milisi termasuk Kataib Hizbullah. Mereka menyatakan serangan tersebut merupakan respons atas “pembantaian Israel terhadap rakyat di Jalur Gaza.” Pada Selasa, Kataib Hizbullah menegaskan Iran tak terlibat dalam serangan tersebut. Milisi di Irak juga menyatakan akan menghentikan serangan mereka terhadap pasukan AS di Timur Tengah.