Hilirisasi Pangan dan Minerba akan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berada dalam kisaran 4,7% sampai 5,5% pada tahun 2024 ini. Dalam jangka panjang yaitu di tahun 2024 nanti pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berada di kisaran 5,3% sampai 6,1%. Untuk mencapai target tersebut pemerintah harus menjalankan hilirisasi pada komoditas pangan dan minerba. Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mengatakan strategi hilirisasi pangan dilakukan untuk menjaga stabilitas harga, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mendorong ekonomi makin inklusif melalui peningkatan penyerapan tenaga kerja.

“Hilirisasi pangan penting dilakukan karena sektor pertanian menyerap 30% dari tenaga kerja kita,” ucap Aida dalam acara Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2023 pada Rabu (31/1/2024). 7 komoditas yang menjadi fokus hilirisasi pangan adalah beras, aneka cabai, bawang, ikan, sawit, rumput laut, dan tebu. Hilirisasi pangan difokuskan pada 7 komoditas dengan kriteria komoditas yang dapat menjaga inflasi, memiliki dampak pengganda besar, berdaya saing, dan menyerap tenaga kerja. Strategi hilirisasi pangan dilakukan melalui tiga tahap yaitu seleksi komoditas, prioritisasi komoditas, serta identifikasi kendala dan rekomendasi. “Hal yang paling penting adalah mengidentifikasi faktor penghambat. Kalau pertanian masalah penghambatnya adalah infrastruktur dan teknologi. 43% pelabuhan masih ada di pulau Jawa, dan armada perikanan kita 90%adalah nelayan kecil, sehingga perlu pembiayaan untuk meningkatkan hilirisasi pangan,” kata Aida.

Pada saat yang sama hilirisasi juga harus dilakukan terhadap komoditas minerba untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan peningkatan nilai tambah dan produktivitas. Kebijakan hilirisasi minerba dilakukan terhadap tiga aspek yaitu: perbaikan faktor produksi; penguatan aspek pengaturan kelembagaan; serta penguatan kerjasama perdagangan dan promosi. Hilirisasi minerba dilakukan pada komoditas logam utama Indonesia yaitu nikel, bauksit, tembaga, dan timah.

Search