Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menghadiri Pertemuan Menlu ASEAN Sesi Retreat yang digelar di Luang Prabang, Laos, Senin (29/1/2024). Pada kesempatan itu, Retno menekankan isu Rohingya harus terus ditangani ASEAN. “Mengenai Myanmar, saya senang melihat komitmen untuk menjadikan 5PC (Lima Poin Konsensus) tetap menjadi acuan utama ASEAN dalam mengatasi permasalahan Myanmar. Saya juga menggarisbawahi isu Rohingya harus terus ditangani di ASEAN,” kata Retno.
Selain itu, Retno turut menekankan, ASEAN harus tetap menjadi penggerak dalam mengelola perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik. “Implementasi AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific) penting dalam hal ini,” ujarnya. Dalam Pertemuan Menlu ASEAN, Retno pun menyampaikan Indonesia menantikan terselenggaranya the 1st Meeting of the High Contracting Parties to the TAC (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia) tahun ini. Indonesia juga menantikan kelanjutan ASEAN Human Rights Dialogue.
Terkait Myanmar, dalam KTT ASEAN ke-43 yang digelar di Jakarta pada 5-7 September 2023 lalu, para pemimpin ASEAN mengakui tidak ada kemajuan dalam penanganan isu Myanmar. Menurut Retno, para pemimpin ASEAN memahami peliknya situasi terkait isu Myanmar. Kendati demikian, mereka tetap mengapresiasi Indonesia selaku ketua ASEAN 2023 dalam mengupayakan penyelesaian krisis Myanmar. Jokowi mengungkapkan, selama keketuaan Indonesia, ASEAN telah melakukan 145 keterlibatan dengan 70 pemangku kepentingan di Myanmar. Dia mengklaim, kepercayaan di antara para pihak di Myanmar mulai tumbuh.