Israel dan Hamas sepakat perjanjian tentang bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza. Qatar dan Prancis berkolaborasi sebagai mediator pada perjanjian terbaru ini. Perjanjian baru ini menyebut agar obat-obatan dapat diberikan kepada para tawanan di Jalur Gaza. Sebagai timbal balik, Israel akan mengizinkan lebih banyak bantuan pokok masuk ke Jalur Gaza.
Bantuan kemanusiaan akan berangkat lewat Doha, ibu kota Qatar, menuju Mesir pada Rabu ini. Kemudian, bantuan itu akan diantarkan ke Gaza untuk rakyat sipil, sementara obat-obatan akan dibawa untuk tawanan dari Israel. Obat-obatan itu dikirim karena anggota keluarga para tawanan melaporkan kepada pemerintah bahwa banyak dari korban penculikan Hamas yang butuh obat-obatan, beberapa bahkan dinyatakan dalam kondisi bahaya.
Sebelumnya, Sekjen PBB Antonio Guterres sempat meminta agar bantuan bisa dibawa ke Jalur Gaza dengan aman. Amerika Serikat berharap agar ada diskusi-diskusi lanjutan yang bisa membawa pelepasan tawanan. Utusan AS untuk Timur Tengah juga telah berdiskusi dengan Qatar agar hal itu tercapai. Sudah lebih dari 24 ribu orang korban serangan Israel di Jalur Gaza, banyak korban tewas merupakan perempuan dan anak-anak.