Gagasan Rudal Hipersonik dari Ganjar dan Potensi Perlombaan Senjata Baru

Rudal hipersonik sempat disinggung oleh capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat ketiga Pilpres 2024 (7/1/2024). Menurut Ganjar, Indonesia di masa mendatang perlu melakukan penataan gelar pasukan karena Ibu Kota Nusantara (IKN) jadi pusat baru untuk mengantisipasi konflik global. Selain itu, Indonesia perlu mempunyai senjata taktis seperti misil hipersonik buat mengantisipasi peperangan jika pecah konflik terbuka antara China dan Amerika Serikat.

Gagasan tersebut dinilai mesti mempertimbangkan potensi munculnya perlombaan senjata (arms race) di regional. Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Universitas Paramadina, Anton Aliabbas, mengatakan saat ini kondisi keamanan kawasan Asia tengah menghangat akibat perselisihan antara China dan Amerika Serikat. Selain sengketa tentang kawasan Laut China Selatan, upaya China buat kembali menyatukan Taiwan mendapat penentangan dari AS. Selain itu, kepemilikan senjata nuklir dan rudal balistik Korea Utara juga dianggap membuat stabilitas kawasan Asia Timur mudah menghangat. Bahkan Australia, AS, dan Inggris sudah mengikat pakta keamanan trilateral berjuluk AUKUS sejak 2021.

Menurut Anton, pemerintah mesti mempunyai panduan pengembangan postur pertahanan supaya pembangunan fokus dan terarah, serta tak mudah terganggu dengan keinginan mendadak. Karena itu keberadaan Buku Putih Pertahanan menjadi esensial. Pemerintah mesti menyelesaikan perumusan buku putih itu sesuai amanat UU. Selain itu, pemerintah diharap mesti melakukan pendekatan diplomasi kepada negara-negara tetangga buat meyakinkan mereka rudal hipersonik itu bukan buat mengancam, jika memang ingin mewujudkan harapan itu.

Search