Konsensus Ekonom: Tren Inflasi Melambat, Desember 2023 Capai 2,82%

Konsensus ekonom Bloomberg memperkirakan inflasi tahunan pada Desember 2023 secara rata-rata sebesar 2,82% (year-on-year/yoy). Sebanyak 20 dari 22 ekonom yang terkualifikasi oleh Bloomberg, memiliki estimasi tertinggi di angka 3,9% (yoy) yang diprediksikan oleh Gareth Leather dari Capital Economics Ltd. Sementara estimasi terendah sebesar 2,59% yang diramalkan oleh Mika Martumpal dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual memproyeksikan inflasi Desember akan melambat dari realisasi bulan sebelumnya yang sebesar 2,86% dan akan berada di angka 2,72%. Menurutnya, melambatnya inflasi sejalan dengan harga pangan dan minyak yang menurun di tengah nilai tukar yang terus menguat. “Tren inflasi masih melambat. Food inflation cukup rendah. Selain itu, harga minyak turun dan kurs juga menguat,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/1/2024).

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede meramalkan tingkat inflasi tahunan akan sedikit di bawah rata-rata konsensus, yaitu sebesar 2,81%. Josua melihat inflasi harga bergejolak utamanya pada harga pangan yang diperkirakan akan tetap menjadi pendorong utama inflasi secara keseluruhan. “Proyeksi kami menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan akan berada di bawah target tengah sebesar 3%, yaitu 2,81% yoy di Desember 2023,” ujarnya. Josua memperkirakan inflasi inti akan turun dari 1,87% yoy di November-23 menjadi 1,83%. Namun, secara bulanan, inflasi inti diperkirakan akan menguat dari 0,12% month-to-month (mtm) menjadi 0,17% yang didorong oleh peningkatan permintaan terkait liburan akhir tahun.

Search