Partai Nasdem telah memetakan daerah mana saja yang perlu mendapat perhatian khusus. Menurut Sekjen Partai Nasdem, Hermawi Taslim, jika merujuk peta elektoral dua pemilu sebelumnya, Nasdem memiliki kekuatan di Sumatera, Indonesia bagian timur, dan Kalimantan (26/12/2023). Sementara itu, Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri mengatakan, PKS terus berupaya dengan menjaga soliditas kader dan sosialisasi program kampanye serta advokasi kepada rakyat. Mabruri pun mengingatkan bahwa PKS juga mempunyai basis pemilih cukup kuat di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Wilayah-wilayah itu merupakan lumbung suara PKS. Selain itu, PKS juga menyasar pemilih di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sepanjang Senin-Selasa (25-26/12/2023), Partai Demokrat berkampanye di Banda Aceh, Aceh. Kunjungan ke sejumlah tempat dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono dengan didampingi Sekjen Demokrat, Teuku Riefky Harsya, sekaligus Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, turut hadir dalam agenda tersebut. Agus mengakui rangkaian kampanye di Aceh dilakukan untuk menggenjot perolehan suara di Aceh. Upaya untuk menggenjot perolehan suara di Aceh juga dilakukan Demokrat dengan mengoptimalkan perolehan efek ekor jas dari Prabowo, capres yang diusung.
PDI-P meyakini elektabilitas mereka terus naik dan basis suara tidak hilang karena konsolidasi ideologi, politik, organisasi, kader, dan sumber daya partai telah dilakukan secara sistemik selama lima tahun terakhir. Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, mengatakan yang terjadi bukan hilangnya basis suara, melainkan shockvoters akibat langkah Presiden Joko Widodo, yang selama ini didukung PDI-P, kini beralih mendukung Prabowo. Ditambah pencalonan anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres Prabowo yang disebutnya melalui proses rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi. Berbagai blunder yang dilakukan pihak Prabowo-Gibran diharapkan membuat pemilih bimbang (undecided voters) memantapkan hatinya ke PDI-P.