Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi energi laut yang melimpah ruah. Potensi energi laut tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Menurut Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan (BBSPGL) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi laut di Indonesia mencapai 60 gigawatt (GW).
Kepala BBSPGL Hadi Wijaya mengatakan, potensi tersebut terdiri atas tiga jenis yakni energi arus, gelombang, dan ocean thermal energy conversion (OTEC). Potensi energi laut itu tersebar di 17 lokasi perairan di Indonesia, sebagaimana dilansir situs web Kementerian ESDM. Hadi mengungkapkan, hasil pemetaan BBSPGL juga sudah diluncurkan oleh Badan Geologi pada 2022 lalu ke dalam Peta Potensi Energi Laut Indonesia. Tim BBSPGL telah melewati fase pertama untuk mencari data dukung pemetaan tersebut, dengan melakukan pre-feasibility study (FS), salah satunya adalah seleksi lokasi (site location). “Jadi pre-FS site selection itu untuk bisa menentukan di mana lokasi terbaik, agar kita dapatkan baik itu energi arus, gelombang ataupun energi OTEC,” papar Hadi dalam acara bertajuk “Refleksi Akhir Tahun: Pemanfaatan Sumber Daya untuk Transisi Energi Indonesia” yang digelar di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023). Dari pemetaan yang telah dilakukan tersebut, dapat dikatakan di seluruh lautan Indonesia mengandung potensi energi laut. Indonesia bagian barat, tengah, Timur, bahkan selatan dan utara itu semuanya mengandung potensi energi laut, baik energi arus laut, gelombang, ataupun OTEC.