Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi bertemu dengan Komisioner Tinggi UNHCR Filippo Grandi membahas perihal pengungsi Rohingya di Indonesia. Retno mengatakan Indonesia saat ini dengan kedatangan bertubi-tubi pengungsi Rohingya di wilayah Aceh dan UNHCR sangat memahami tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini mengenai pengungsi Rohingya tersebut. Selain itu, dia menyampaikan kepada UNHCR bahwa terdapat dugaan kuat masalah penyelundupan dan perdagangan manusia terkait dengan kedatangan pengungsi Rohingya di Indonesia tersebut. “UNHCR akan berusaha semaksimal mungkin membantu antara lain dengan memberikan bantuan untuk mendukung kehidupan para pengungsi tersebut,” ucapnya. Lebih lanjut, dia juga menyampaikan kepada UNHCR di dalam pertemuan tersebut untuk terus mendesak kepada negara pihak Konvensi Pengungsi segera mulai menerima resettlement sehingga beban tidak bergeser ke negara lain, seperti Indonesia.
Sementara itu, juru bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal juga sudah menekankan bahwa negara-negara di dalam Konvensi Pengungsi penting untuk memiliki tanggung jawab lebih terhadap upaya menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya tersebut. “Terkait dengan masalah Rohingya ini kita akan menegaskan kembali kewajiban internasional dan semua negara anggota PBB khususnya negara-negara yang menjadi pihak di dalam Konvensi Pengungsi untuk penanganan masalah Rohingya ini,” ucapnya. Sementara itu, dia juga mengatakan bahwa Indonesia terus melakukan kerjasama dengan organisasi internasional khususnya UNHCR dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) untuk menangani masalah ini dan koordinasi terus dilakukan baik di level PBB maupun di lapangan.