Tema yang dijadikan pokok bahasan dalam debat perdana calon presiden (capres), Selasa (12/12/2023), adalah pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga. Pengajar komunikasi politik UGM, Nyarwi Ahmad, dihubungi dari Jakarta, Minggu (10/12/2023), mengatakan, dengan waktu debat hanya 120 menit, para capres mustahil bisa menyampaikan inti gagasannya atas seluruh pokok bahasan yang diangkat Komisi Pemilihan Umum. Karena itu, diharapkan pertanyaan dari setiap panelis bisa langsung menukik pada isu-isu krusial bagi masyarakat.
Guru Besar Hukum Acara Pidana Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Hibnu Nugroho, juga berpandangan, jika panelis tidak bisa menggunakan waktu sebaik-baiknya dalam debat nanti, solusi konkret dan inti gagasan atas isu-isu yang menjadi keresahan publik justru tidak akan terjawab dengan baik oleh para kandidat. Peneliti senior Setara Institute, Ismail Hasani, melihat pokok bahasan kerukunan warga sangat dinanti publik karena belakangan segregasi sosial sangat kuat di antara warga.
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Imam Priyono, mengungkapkan, pada dasarnya semua tema debat merupakan tema-tema yang substansial dan penting bagi rakyat, utamanya pemilih. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Eddy Soeparno, menyampaikan, dua hal itu terangkum dalam narasi persiapan debat pasangan Prabowo-Gibran. Juru Bicara Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Usamah Abdul Aziz, pun menyampaikan, dalam debat perdana nanti, capres bakal lebih banyak bicara mengenai korupsi.