Bank Indonesia (BI) makin getol dalam memperluas kerja sama transaksi menggunakan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT). Bila dahulu penggunaan mata uang lokal terbatas pada aktivitas perdagangan dan investasi saja, kini penggunaan mata uang lokal diperluas untuk masuk ke transaksi sistem pembayaran. Ini pun sejalan dengan komitmen negara anggota ASEAN, yaitu dalam kerja sama konektivitas Pembayaran Regional dan Implemnetasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025. Dengan adanya kerja sama tersebut, BI kini telah menggandeng Malaysia, Thailand, juga Singapura dalam kerja sama interkoneksi pembayaran QR antarnegara.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, BI akan terus ekspansi dengan menggandeng negara-negara lain untuk menjalin kerja sama tersebut. Sehingga kini, BI tengah melakukan penjajakan dengan beberapa negara. Bukan hanya di regional Asia Tenggara, tetapi BI juga membidik beberapa negara mitra strategis Jepang, China, India dan Arab Saudi. Tak hanya memudahkan dan menyingkat waktu, adanya kerja sama tersebut juga membuat transaksi jadi lebih murah. Ia mengambil contoh. Bila kemudian penjajakan dengan negara-negara di atas berhasil, maka saat masyarakat Indonesia melakukan ibadah Umrah maupun ibadah Haji, maka masyarakat bisa menggunakan QRIS di sana. Perry juga membawa kabar gembira, bahwa kini BI telah meneken nota kesepahaman pembayaran lintas batas dengan Uni Emirat Arab.