Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengatakan kondisi asuransi umum dan reasuransi saat ini belum sehat. Ketua AAUI Budi Herawan mengatakan hal itu terjadi lantaran sejumlah asuransi mencatatkan underwriting result yang lebih kecil dibanding biaya belanja operasional (OpEx). “Tidak sehatnya kan kalau saya indikatornya sudah pasti hasil underwriting-nya tidak atau belum bisa menutupi biaya OpEx,” katanya dalam konferensi pers di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Selasa (28/11).
Budi menjelaskan saat ini rasio underwriting result asuransi umum berkisar 18 persen, sedangkan OpEx di atas 20 persen. Ia mengatakan upaya penyehatan perlu dilakukan baik dengan meningkatkan underwriting result dan menurunkan OpEx. “Kita di industri ini sudah coba melakukan transformasi dan reformasi tapi perlu waktu. Semoga 2024 bisa terlihat hasilnya bisa kelihatan, katanya.