Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Ramallah, Tepi Barat. Dalam pertemuan itu, Abbas menuntut Israel melakukan gencatan senjata di Gaza agar tidak memakan semakin banyak korban jiwa. Meski demikian, Antony Blinken tidak mengindahkan tuntutan tersebut. Dalam pertemuan dengan Abbas, Blinken hanya mengatakan bahwa warga Palestina tidak boleh dipindahkan secara paksa. Selain itu, AS juga disebut tetap berkomitmen untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Kunjungan Antony Blinken ke Palestina merupakan yang pertama sejak perang antara Israel dan Hamas meletus pada 7 Oktober lalu. Ia melakukan kunjungan ke Ramallah dan Tel Aviv pada Minggu (5/11) pagi. Sebelum ke Tel Aviv dan Ramallah, Antony Blinken juga melakukan pertemuan dengan menteri luar negeri Yordania, Mesir, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, serta sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada Sabtu (4/11). Para menteri luar negeri itu juga menuntut Blinken agar Israel melakukan gencatan senjata dan stop melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina di Gaza. Namun, Blinken menolak permintaan gencatan senjata segera. Ia membela Israel untuk membela diri dari serangan yang dilancarkan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.
Serangan Israel di Gaza, Palestina, terus bertambah hingga mencapai 9.500 orang. Dari total tersebut, 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan menjadi korban jiwa. Serangan Israel juga menyebabkan 55 masjid, tiga universitas, tiga gereja, dan lima gedung milik Kementerian Wakaf dan Agama di Gaza hancur lebur. Mengenai kerugian di sektor layanan kesehatan, 16 rumah sakit, 32 pusat layanan primer, dan 27 ambulans rusak.