Ekonom sekaligus Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan dampak pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS). Dampak dari pelemahan rupiah sudah dirasakan ke berbagai barang di tingkat masyarakat. Salah satunya adalah kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok, barang elektronik, harga bahan bakar minyak atau BBM non-subsidi sampai harga rumah. Dia pun mencontohkan stok beras di negara produsen makin terbatas, sehingga biaya impornya juga naik, terutama untuk beras premium.
Selain itu, Bhima menyebut ada tekanan lain terhadap harga barang elektronik yang mulai meningkat, meski sebagian pedagang masih menghabiskan stok barang lama. “Kalau biaya kebutuhan hidup masyarakat makin berat karena rupiah melemah sementara pendapatan tidak naik signifikan untuk kompensasi, maka khawatir konsumsi akan melambat,” tutur Bhima. Sementara itu, nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi, 1 November 2023 melemah sebesar 0,32 persen atau 50 poin menjadi Rp 15.935 per dolar AS, dari sebelumnya Rp15.885 per dolar AS.