Kesempatan Mahfud MD menjadi calon wakil presiden terwujud jelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Selama dua bulan terakhir dia intens berdiskusi soal Pilpres 2024 dengan sejumlah tokoh lintas profesi dan organisasi, termasuk Savic. Mereka berupaya meyakinkan Mahfud untuk bersedia berlaga di panggung pilpres. Menurut Savic, tidak mudah meyakinkan Mahfud karena mantan politikus PKB itu memiliki pengalaman mengecewakan di Pilpres 2014 dan 2019. Mahfud juga menolak acara-acara yang bertujuan untuk menyebut dia sebagai capres atau cawapres sebelum ada kepastian dari parpol atau gabungan parpol.
Ketua DPP PDI-P, Komarudin Watubun, membenarkan Mahfud sudah sejak lama dipertimbangkan untuk menjadi cawapres Ganjar. Butuh waktu hampir enam bulan sejak Megawati mengumumkan penugasan Ganjar sebagai bakal capres pada 21 April lalu hingga ia mengumumkan Mahfud sebagai pendamping Ganjar di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Rabu (18/10). Meski Megawati diberikan hak prerogatif, ia tetap meminta masukan dari banyak pihak sebelum menetapkan cawapres. Hal itu salah satunya dilakukan melalui sejumlah pertemuan tertutup dengan para ketua umum parpol pendukung Ganjar. Juru Bicara PPP Usman Tokan mengungkapkan, pertemuan terakhir antara Megawati dan para ketua umum parpol pendukung Ganjar terjadi pekan lalu.