Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan, Indonesia saat ini tengah menghadapi ancaman kekeringan yang lebih panjang dan kuat dari tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan data BMKG, kekeringan yang terjadi saat ini telah menyebabkan penurunan debit air di beberapa sungai dan waduk di Indonesia. kekeringan itu dipicu oleh fenomena El Nino moderat yang terjadi sejak Juli 2023. Pemerintah telah melakukan mitigasi sejak dini untuk mengantisipasi dampak kekeringan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyiapkan waduk, embung, dan pengeboran sumur air dalam. Ancaman kekeringan bukan hanya masalah yang melanda Indonesia, namun juga tantangan global. Bahkan, data dari Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi, krisis pangan akan terjadi pada 2050 jika tidak ada tindakan konkret yang dilakukan sedini mungkin. Indonesia telah berkomitmen untuk memenuhi target Sustainable Development Goals (SDGs) poin enam, yaitu akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak. Pada 2023, Indonesia telah mencapai 90 persen akses terhadap air minum, dan 80 persen akses terhadap sanitasi layak. Dia pun berharap bahwa Indonesia dapat sukses dalam membawa pesan global terhadap isu air. Ia juga berharap bahwa WWF dapat menjadi platform untuk mempromosikan isu air kepada masyarakat luas.