Luas Panen di Lumbung Padi Nasional Terkikis

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi panen padi sepanjang Januari-September 2023 sebanyak 8,66 juta hektare (ha) atau turun 33,04 ribu ha (0,38%) dibandingkan Januari-September 2022 yang mencapai 8,69 juta ha. Produksi padi secara kumulatif sejak Januari hingga September 2023 mencapai 45,33 juta ton GKG. Angka tersebut turun 0,11 juta ton GKG atau turun 0,23% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Sementara itu, potensi luas panen padi pada Oktober-Desember 2023 diperkirakan sekitar 1,54 juta ha. Luas panen padi pada 2023 dapat mencapai 10,2 juta ha dengan produksi padi sekitar 53,63 juta ton gabah kering giling (GKG). Bila dikonversi menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2023 diperkirakan sebanyak 30,9 juta ton. Luas panen padi pada tahun 2023 ini turun 0,26 juta ha dibandingkan tahun 2022.

“Penyumbang utama penurunan luas panen 2023 karena luas panen di Jawa Barat turun sebesar 81,53 ribu ha, Jawa Tengah turun 48,37 ribu ha, dan Sulawesi Selatan turun 64,97 ribu ha. Memang tiga provinsi ini merupakan lumbung padi nasional,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Kantor BPS, Senin (16/10/2023). Menurut Amalia, salah satu faktor penurunan luas panen padi karena kekeringan berkepanjangan akibat dampak fenomena El Nino, yang menyebabkan terjadinya gagal panen dan gagal tanam di banyak wilayah.

Bila dilihat secara spasial, penurunan luas panen padi sepanjang 2023 terbagi dalam beberapa bagian. Untuk Pulau Jawa turun 0,17 juta ha (3,05%), Sulawesi diperkirakan turun 0,07 ha (4,07%), dan Maluku-Papua diperkirakan mengalami penurunan luas panen padi 0,45 ribu ha (0,53%). “Sementara itu, wilayah Sumatra dan Bali-Nusa Tenggara diperkirakan naik masing masing 0,01 juta ha (0,23%) dan 0,02 juta ha (2,85%),” jelas Amalia.

Search