Normalisasi Saudi-Israel Terancam Gagal Akibat Serangan Hamas

Kurang dari tiga minggu yang lalu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu optimistis perdamaian bersejarah antara Israel dan Arab Saudi akan segera terwujud. Kini, pecahnya perang antara Israel dan Palestina setelah serangan Hamas terancam menggagalkan upaya diplomasi Amerika Serikat untuk meningkatkan hubungan antara Israel dan negara-negara Arab. Kesepakatan ini merupakan upaya ambisius AS untuk membentuk kembali kawasan, dan meningkatkan kedudukan Israel. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan, salah satu penyebab serangan Hamas ke Israel didorong oleh keinginan untuk membatalkan normalisasi diplomatik antara Israel dan Arab Saudi.  Dua kekuatan terbesar di Timur Tengah itu mempunyai musuh yang sama yaitu Iran. Iran secara terbuka mendukung Hamas.

Perjanjian antara Yerusalem dan Riyadh akan menjadi pencapaian bersejarah bagi Biden, Netanyahu, dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko telah menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel pada era Trump. Biden dan para pejabat AS secara pribadi telah menjelaskan kepada Netanyahu bahwa kesepakatan normalisasi perlu mencakup konsesi yang signifikan bagi Palestina. Namun anggota koalisi sayap kanan Netanyahu telah menjelaskan, mereka tidak akan membiarkan Palestina membentuk negara yang Merdeka.

Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan, tidak ada cara lain untuk menyelesaikan konflik selain dengan mendirikan negara Palestina. Sekutu-sekutu lain di kawasan juga menggarisbawahi bahwa kekhawatiran Palestina tidak bisa diabaikan. Para analis mencatat bahwa Saudi punya alasan untuk tidak meninggalkan upaya mencapai kesepakatan normalisasi. CEO Yayasan Pertahanan Demokrasi, Mark Dubowitz mengatakan, dalam jangka panjang putra mahkota Saudi berupaya mendiversifikasi perekonomian negaranya dan memperkuat keamanannya. Sebagai bagian dari perjanjian apa pun, Arab Saudi mendorong Biden untuk mencapai kesepakatan kerja sama nuklir dan jaminan pertahanan dari AS.

Search