Menlu: Situasi Belum Memungkinkan Evakuasi WNI dari Palestina

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Palestina akan dilakukan ketika situasi di lapangan sudah aman. Sejauh ini peperangan telah menewaskan 1.200 orang dan melukai 2.700 orang lainnya. “Kita sudah ada datanya (jumlah WNI), rencana evakuasi juga sudah ada, hanya saja situasi belum memungkinkan terjadinya pergerakan,” kata Retno di sela-sela KTT AIS Forum di Nusa Dua, Bali, pada Rabu (11/10). Retno mengatakan ia telah meminta dukungan dari Palang Merah Internasional (ICRC) untuk membantu mengevakuasi WNI dari Jalur Gaza di Palestina.

Berdasarkan data Kemlu RI, saat ini tercatat ada 45 WNI berada di Palestina. Sebanyak 10 orang di antaranya ada di Jalur Gaza. Sebanyak 230 WNI juga tercatat sedang melakukan wisata keagamaan di berbagai titik di Israel. Hingga saat ini tidak ada laporan WNI yang menjadi korban. Komunikasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk ICRC, gencar dilakukan Retno untuk memastikan keamanan dan keselamatan para WNI di zona konflik. Selain dengan ICRC, Menlu Retno juga telah melakukan kontak dengan Brazil selaku Presiden Dewan Keamanan PBB saat ini, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), juga dengan Filipina yang memiliki kedutaan besar di Tel Aviv, Israel.

Sementara itu, kedutaan besar RI di Amman, Beirut, dan Kairo disiagakan penuh untuk memantau perkembangan situasi di wilayah konflik dan untuk memastikan perlindungan bagi WNI yang terdampak. Kemlu RI menyatakan bahwa Indonesia saat ini sedang menyiapkan rencana kontingensi evakuasi WNI dengan beberapa skenario situasi. Skenario tersebut mencakup kemungkinan mengevakuasi WNI melalui negara-negara terdekat Palestina, yaitu Yordania, Lebanon, dan Mesir.

Search