Hari ini, stock split atau pemecahan saham beredar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan rasio 1:2 telah resmi dilakukan. Aksi korporasi ini disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tahun 2023 yang digelar Selasa (19/9/2023). Terpantau dari RTI Business, saham BBNI dibuka di zona hijau dengan level harga 5.225 per saham. Sebelumna, harga saham BBNI telah mengalami tren penguatan bahkan mencapai all time high pada di level harga 10.425 pada 29 September lalu.
Berdasarkan keterbukaan informasi, jumlah saham BBNI yang beredar sebanyak 18.648.656.458. Besaran itu terdiri dari saham Seri A Dwiwarna dengan nilai Rp 7.500 per saham, kemudian Seri B dengan nilai Rp 7.500 dan Seri C dengan nilai Rp 375 per saham. Setelah stock split, jumlah saham yang beredar menjadi 37.297.312.916. Seri A Dwiwarna, Seri B, dan Seri C pun berubah menjadi masing-masing, Rp 3.750 per saham, Rp 3.750 per saham, dan Rp 187,50 per saham.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, aksi korporasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan minat investor ritel untuk berinvestasi pada saham perseroan berkode BBNI, sekaligus memberikan dorongan positif pada perkembangan pasar modal di Tanah Air. “Stock split ini latar belakangnya, bahwa kami ingin terus partisipasi mendorong pasar modal tanah air lebih attractive lebih liquid jadi melalui aksi korporasi stock split ini perseroan dapat memberikan kesempatan lebih luas lagi ke investor retail untuk invest di saham BNI,” ujar Royke saat konferensi pers RUPS-LB BNI tahun 2023 yang diadakan secara virtual, Selasa (19/9/2023).