Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi pembiayaan utang pemerintah baru mencapai Rp 198 triliun hingga Agustus 2023. Nilai ini jauh lebih rendah dari target yang dietapkan dalam APBN 2023 atau realisasi periode yang sama tahun lalu. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah menetapkan pagu pembiayaan utang sebesar Rp 696,3 triliun sepanjang 2023. Dengan demikian, realisasi pembiayaan utang baru mencapai 28,4 persen dari target yang ditetapkan. Selain itu, realisasi pembiayaan juga lebih rendah dibandingkan posisi Agustus tahun lalu. Tercatat realisasi pembiayaan pemerintah turun 40,4 persen dari Agustus 2022 yang mencapai Rp 332 triliun.
Menurut bendahara negara, turunnya realisasi pembiayaan negara tidak terlepas pendapatan negara yang masih tumbuh lebih pesat dari belanja negara. Tercatat realisasi pendapatan negara tumbuh 3,2 persen secara tahunan menjadi Rp 1.821,9 triliun sementara belanja negara hanya tumbuh 1,1 persen menjadi Rp 1.674,7 triliun. “Karena penerimaan kita masih cukup baik, meskipun tadi tren growth-nya mulai melemah namun belanjanya tetap sesuai dengan yang ditargetkan. Kita lihat pembiayaan anggaran mengalami penurunan yang sangat jam,” tutur Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi September, Rabu (20/9/2023).