PA 212, Front Persaudaraan Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, dan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) lainnya yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) akan menggelar demonstrasi bertajuk ‘Aksi 209 Bela Rempang’ pada Rabu (20/9) siang ini. Berdasarkan poster yang beredar, aksi tersebut akan digelar di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pada pukul 12.30 WIB. Tim hukum FPI, Aziz Yanuar memperkirakan massa yang akan hadir pada aksi nanti berkisar ratusan hingga ribuan orang. Ia pun menjelaskan massa aksi akan membawa setidaknya tiga tuntutan untuk menyikapi konflik lahan di Rempang. Di antaranya meminta pemerintah supaya mengembalikan hak rakyat dan mendesak agar rakyat diperlakukan dengan manusiawi.
Terpisah, Koordinator Aksi Bela Rempang Buya Husein menjelaskan aksi ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh. Di antaranya Ketua FPI Muhammad Bin Husein Alatas, Ketum GNPF-Ulama Yusuf Martak, Ketum PA 212 Abdul Qohar. Dia mengatakan aksi ini akan dihadiri oleh tokoh lain seperti Marwan Batubara dan Abdullah Hehamahua. “Dan masih banyak lagi Insya Allah, karena GNPR merupakan gabungan dari lebih dari 100 ormas dan komunitas yang ada,” kata dia.
Sebelumnya, FPI, GNPF dan PA 212 telah mengeluarkan sikap menuntut pemerintah untuk menghormati hak penduduk asli Kampung Tua Pulau Rempang dengan menghentikan pembangunan kawasan Rempang Eco City serta mencabutnya dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Mereka menilai Proyek Rempang Eco City yang menggusur paksa dan mengusir penduduk asli adalah bentuk nyata pelanggaran HAM.