Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Dalam uji coba dengan kecepatan maksimal 350 kilometer per jam dari Stasiun Halim menuju Padalarang itu, presiden mengaku sangat nyaman. “Keberadaan Kereta Cepat Jakarta Bandung sebagai transportasi massal tersebut membuktikan kemajuan peradaban Indonesia. Nyaman, dan pada kecepatan tadi, 350 km per jam, tidak terasa sama sekali baik saat duduk maupun saat saya berjalan sehingga ya inilah peradaban,” kata Presiden Jokowi di Stasiun Padalarang, Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/9).
Selain nyaman, Kepala Negara juga memastikan KCJB sangat aman mengingat transportasi tersebut sudah dikembangkan di Tiongkok dengan panjang jalur operasional mencapai 48 ribu kilometer. Saat ini, tahap uji coba operasional masih akan dilakukan secara bertahap, sedangkan untuk masyarakat ditargetkan mulai Oktober mendatang. Sampai saat ini, kondisi fasilitas di kawasan Stasiun Halim KCJB sudah mencapai 92 persen atau sudah tahap penyelesaian.
Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, mengatakan saat merasakan naik kereta cepat pada awal September kemarin, dia mengaku bangga, sebab Indonesia akan menjadi negara pertama di level Asean yang mampu mengoperasikan KA cepat. “Secara keseluruhan sudah baik, sangat nyaman, dan mestinya siap dioperasikan pada Oktober 2023. Kecepatan KA pun bisa maksimal, yakni 352 km. Ini sama dengan kecepatan KA Cepat di Tiongkok,” kata Tulus. Walaupun demikian, dirinya memiliki beberapa masukan dan catatan terkait armada keretanya agar lebih nyaman seperti tempat duduk di kabin ekonomi diharapkan bisa lebih empuk. Dia pun meminta pengelola agar menampilkan layar monitor di kabin dengan informasi yang lebih beragam, supaya bisa mengakomodir kebutuhan konsumen difabel/tunarungu.