Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menjelaskan hasil pertemuan Asean dengan Perdana Menteri China Li Qiang dalam KTT Asean-China. Dia menyampaikan bahwa pertemuan Asean-China menghasilkan beberapa kesepakatan kerja sama di berbagai sektor yang tertuang dalam enam dokumen. Menlu RI menjelaskan dua dokumen yang dihasilkan. Pertama, Asean-China Joint Statement on Mutually Beneficial Cooperation on AOIP. Dokumen tersebut berisi kesepakatan untuk mendorong kerja sama konkret implementasi Asean Outlook on Indo-Pasific (AOIP), antara lain di bidang maritim, transisi energi, infrastruktur, smart city, e-commerce, dan UMKM. Kedua, Asean-China Joint Statement on Deepening Agricultural Cooperation. “Dokumen ini berisi kesepakatan kerja sama yang menjadikan pertanian sebagai new growth engine untuk membangun ketahanan pangan,” jelasnya.
Sementara itu, empat dokumen lainnya yang dicatat dalam pertemuan Asean-China yaitu Asean-China Action Plan on Green Agricultural Development. Retno mengatakan dokumen tersebut bertujuan meningkatkan nilai kompetitif produk-produk pertanian Asean di tengah rantai pasok global. Selanjutnya, Asean-China Joint Initiative on Enhancing Cooperation on E- Commerce, dokumen yang bertujuan mendorong kerja sama e-commerce untuk memajukan pertumbuhan ekonomi inklusif dan mengurangi kesenjangan pembangunan kawasan. Kemudian, Guidelines for Accelerating the Early Conclusion of an Effective and Substantive Code of Conduct in the South China Sea. Terakhir, Joint Initiative on Advancing the China-Asean Science, Technology and Innovation Enhancing. Dokumen itu menjadi program yang bertujuan memperkuat kerja sama transfer teknologi dan riset bersama untuk isu-isu strategis seperti Industry 4.0, infrastruktur digital, dan energi bersih.