Pelaku penembakan kandidat presiden Ekuador, Fernando Villavicencio, tewas di tempat kejadian usai baku tembak dengan polisi pada Rabu (9/8). Kantor Jaksa Agung Ekuador mengatakan pelaku yang belum diketahui identitasnya itu tewas akibat luka tembak saat dalam pengejaran polisi. Sampai saat ini, motif dan identitas pelaku belum diketahui. Polisi masih menyelidiki kejadian yang menggemparkan Ekuador H-11 hari jelang pemilu ini. Sementara itu, partai Villavicencio, Movimiento Construye, mengatakan kelompok bersenjata menyerang markas mereka di Quito. Villavicencio, tewas usai ditembak saat kampanye pada Rabu (9/8) di Quito.
Sejumlah foto dan video detik-detik penembakan Villavicencio beredar luas di media sosial. Dalam salah satu video, terlihat Villavicencio keluar dari tempat kampanye dan hendak memasuki mobil. Villavicencio terlihat dikawal dengan sejumlah petugas keamanan di antara kerumunan pendukung. Saat Villavicencio memasuki mobil, terdengar suara deru tembakan sebanyak enam kali hingga seluruh orang panik dan merunduk. Sejak itu, kejadian tidak begitu jelas lantaran video terputus. Villavicencio sempat dibawa ke rumah sakit. Meski begitu, nyawa politikus 59 tahun itu tidak tertolong. Fernando Villavicencio merupakan satu dari delapan kandidat presiden dalam pemilu yang akan berlangsung 20 Agustus mendatang.