Federal Reserve AS memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 5,25-5,5 persen atau merupakan level tertinggi dalam lebih dari dua dekade. Keputusan itu diambil karena bank sentral terus meningkatkan perjuangannya melawan inflasi. Mengutip Xinhua, Kamis, 27 Juli 2023, ini adalah kenaikan suku bunga acuan ke-11 sejak The Fed memulai kampanye kenaikan suku bunga yang agresif pada Maret 2022 dan membawa suku bunga dana federal ke level tertinggi sejak awal 2001. “Indikator baru-baru ini menunjukkan aktivitas ekonomi berkembang pada kecepatan yang moderat. Perolehan pekerjaan kuat dalam beberapa bulan terakhir, dan tingkat pengangguran tetap rendah. Inflasi tetap tinggi,” kata Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), setelah pertemuan kebijakan dua hari. “FOMC berusaha untuk mencapai pekerjaan maksimum dan inflasi pada tingkat dua persen dalam jangka panjang. Untuk mendukung tujuan ini, FOMC memutuskan untuk menaikkan kisaran target tingkat dana federal menjadi 5,25-5,5 persen,” katanya.
Indikator ekonomi terbaru menunjukkan bahwa indeks harga konsumen AS melambat menjadi tiga persen tahun ke tahun di Juni, terendah sejak Maret 2021, tetapi masih di atas kisaran target bank sentral sebesar dua persen. Hal itu menunjukkan tindakan kebijakan lebih lanjut mungkin diperlukan. “Inflasi agak moderat sejak pertengahan tahun lalu. Meskipun demikian, proses untuk menurunkan inflasi menjadi dua persen masih jauh,” kata Ketua Fed Jerome Powell pada konferensi pers.
Powell menekankan inflasi tetap jauh di atas sasaran jangka panjang Fed sebesar dua persen, mengutip serangkaian data ekonomi. Selama 12 bulan yang berakhir di Mei, harga total pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 3,8 persen. Core PCE, yang tidak termasuk kategori makanan dan energi yang mudah menguap, naik 4,6 persen dari tahun sebelumnya.