arga bawang putih melonjak dalam beberapa waktu terakhir. Di DKI Jakarta, harganya mencapai Rp48 ribu per kilogram (kg). Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan lonjakan harga bawang putih di pasaran dipengaruhi oleh masalah di China. Kondisi itu lalu berpengaruh ke Indonesia yang masih ketergantungan impor bawang putih. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan harga bawang putih di China sempat menembus angka US$1.300 atau setara Rp19,5 juta per ton (asumsi kurs Rp15.004 per dolar AS).
Peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Eliza Mardian mengatakan penyebab kenaikan harga bawang putih adalah naiknya harga di negara asal impor terutama China. Pasalnya, 95 persen kebutuhan dalam negeri dipenuhi dari impor. Kenaikan harga di negara asal impor disebabkan faktor cuaca, termasuk El Nino yang mengganggu produksi pangan termasuk bawang putih.
Sementara itu, Peneliti Indef Rusli Abdullah mengatakan ada dua penyebab harga bawang putih melonjak. Pertama, suplai yang tersendat karena hambatan dalam proses impor. Hambatan tersebut bisa karena keterlambatan pengiriman dari negara pengekspor atau masalah administrasi seperti izin impor. Kedua, meningkatnya permintaan akan komoditas pangan, termasuk bawang putih. Hal ini lantaran meningkatnya aktivitas ekonomi setelah kebijakan Pembatasan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut.