Imigrasi soal Pelajar RI Jadi WN Singapura: Bisa Hilang Talenta Unggul

Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Indonesia, Silmy Karim, buka suara usai ramai-ramai mahasiswa Indonesia berganti kewarganegaraan Singapura. Silmy mengatakan kondisi semacam itu merugikan Indonesia karena kehilangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Lebih lanjut, Silmy juga menerangkan setiap negara punya kepentingan terhadap kepentingan nasional. Beberapa di antaranya di bidang industri, teknologi, hingga digitalisasi.

Untuk memperkuat kepentingan nasional itu, setiap negara berlomba mengambil talenta terbaik dari mana saja. “Mereka mengambil talenta dari luar negeri yang sudah jadi dan produktif. Kan, kelihatan dari usia produktif dari 25-35 (tahun),” ungkap Silmy. Silmy juga membeberkan alasan ramai-ramai pelajar RI pindah kewarganegaraan. “Dari beberapa informasi yang saya peroleh karena faktor kesempatan yang lebih baik,” ujar dia. Kesempatan lebih baik yang dimaksud yakni dari sisi ekonomi, termasuk lapangan kerja yang menjanjikan.

Sebelumnya, di acara Gen Z Festival 2023, Silmy mengatakan pelajar RI bondong-bondong pindah warga negara. Silmy menegaskan bahwa per tahun sekitar seribu warga Indonesia pindah kewarganegaraan jadi warga negara Singapura. “Iya per tahun, 1.000 (mahasiswa RI), usia 25-35 tahun,” ujar dia.

Search