Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afghanistan Roza Otunbayeva mengatakan hampir tidak mungkin bagi komunitas internasional untuk mengakui pemerintah Taliban selama pembatasan terhadap perempuan dan anak perempuan tetap diberlakukan. Kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa Taliban meminta PBB dan 192 anggota lainnya untuk mengakui mereka. “Tetapi pada saat yang sama, mereka bertindak melawan nilai-nilai utama yang dinyatakan dalam Piagam PBB,” tegas Otunbayeva.
“Kami telah menyampaikan kepada mereka bahwa selama dekrit ini diberlakukan, hampir tidak mungkin pemerintah mereka diakui oleh anggota komunitas internasional,” kata Otunbayeva. Keputusan kelompok itu yang membatasi partisipasi anak perempuan dan perempuan berdampak pada bantuan asing ke negara itu, yang warganya menghadapi krisis kemanusiaan terbesar di dunia. Taliban awalnya menjanjikan aturan yang lebih moderat daripada selama masa pertama mereka berkuasa dari tahun 1996 hingga 2001. Tapi kelompok itu mulai memberlakukan pembatasan pada perempuan dan anak perempuan setelah pengambilalihan tahun 2021.
Mengakhiri pidatonya di Dewan Keamanan, Otunbayeva mengatakan PBB di Afghanistan akan terus terlibat dengan penguasa Taliban di negara itu. Dia memberi catatan bahwa ada lebih banyak yang dapat dilakukan jika pembatasan terhadap perempuan dicabut.