Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo buka suara soal rencana pemangkasan nilai rupiah alias redenominasi. Hal itu ia sampaikan dalam konferensi per Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (22/6). Perry mengatakan sebenarnya BI sudah mulai melakukan persiapan atas rencana itu. Persiapan salah satunya menyangkut desain untuk uang barunya.
Meski begitu, Perry tidak mau buru-buru melakukan redenominasi. Alasan hal itu harus dilakukan di waktu yang tepat. Adapun penentuan waktu yang tepat itu bisa diukur dari tiga faktor. Pertama, saat kondisi makro ekonomi sedang bagus. Kedua, saat kondisi moneter dan stabilitas sistem keuangan (SSK) yang stabil. Ketiga, saat kondisi sosial politik sedang kondusif.
Sayangnya kata Perry, kondisi bagus di Indonesia itu tak didukung situasi ekonomi secara global yang masih belum stabil. Dikhawatirkan masalah itu bisa merambat ke Indonesia dan bakal berdampak besar kalau redenominasi dilakukan sekarang. “Stabilitas keuangan kita memang stabil, tapi ketidakpastian (global) kita masih ada. Soal sosial politik, pemerintah yang lebih tahu,” imbuhnya.