Bertemu di GBK, Puan-AHY Upayakan Rekonsiliasi PDI-P dan Demokrat

Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani, dan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, bertemu di Senayan, pada Minggu (18/6/2023) pagi. Puan yang didampingi sejumlah politisi PDI-P di antaranya Alex Indra Lukman dan Krisdayanti disambut oleh Agus yang sudah lebih dulu tiba di GBK. Selain itu, para elite PDI-P yang juga sudah lebih dulu hadir di antaranya Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua Fraksi PDI-P di DPR Utut Adiyanto, Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto, serta fungsionaris PDI-P Andreas Hugo Pareira dan Masinton Pasaribu. Hadir pula sejumlah petinggi Demokrat, di antaranya Sekretaris Jenderal Demokrat Teuku Riefky Harsya, anggota Majelis Tinggi Demokrat Syarief Hasan, Ketua DPP Demokrat Didik Mukrianto, dan Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon.

Setelah saling menyapa, Puan dan Agus berbincang secara tertutup sambil menyantap bubur selama satu jam. Usai pertemuan itu, keduanya berjalan bersama menghampiri awak media untuk menyelenggarakan jumpa pers. Menurut Puan, ini merupakan pertemuan yang sudah dinantikan, tidak hanya oleh publik tetapi juga oleh dirinya dan Agus. Sebab, melalui pertemuan ini, keduanya dapat berdiskusi tentang pembangunan bangsa yang tidak hanya perlu dilakukan melalui politik praktis, yakni penyelenggaraan pemilu. Pembangunan bangsa juga harus memerhatikan dinamika yang terjadi sebelum, saat penyelenggaraan, dan setelah pemilu. Puan pun memastikan, pertemuannya dengan Agus bukan sekadar gimik. Selain itu, keinginan untuk memajukan bangsa juga membuat Puan dan Agus mampu melampaui berbagai perbedaan, tidak terkecuali dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

Agus menambahkan, PDI-P dan Demokrat merupakan parpol yang sama-sama pernah menjadi penguasa sekaligus pernah pula berada di luar pemerintahan. Sekalipun mengakui adanya friksi selama dua dekade antara PDI-P dan Demokrat, Agus menegaskan bahwa ia tak ingin membahas masa lalu. Agus berharap pertemuan dengan Puan ke depan tidak hanya membicarakan politik praktis, tetapi juga berbagai isu kebangsaan, negara, dan rakyat, yang bisa dirajut bersama.

Search