Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Kim Hourn menyoroti pembangunan infrastruktur digital guna mengembangkan konektivitas digital di antara negara-negara anggota organisasi kerja sama Asia Tenggara itu sehingga mendorong peningkatan ekonomi. Hal ini disampaikan oleh Kao Kim Hourn di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (9/6). Dia melihat ekonomi digital telah dikembangkan di setiap negara anggota, terutama dalam hal pembayaran atau transaksi secara daring. Oleh karena itu, dia menilai perlu kerja sama tingkat regional untuk mengembangkan dan memanfaatkan peluang dalam ekonomi digital.
Kao Kim Hourn mengatakan berdasarkan perkiraan awal, ekonomi ASEAN akan bertambah sebesar 1 triliun dolar AS (Rp14,8 ribu triliun) jika negara-negara anggota organisasi kawasan ini terus mengembangkan ekonomi digital. Meskipun demikian, Kao menilai perlu ada upaya menutup celah yang tidak hanya dalam hal regulasi, tetapi juga dalam hal kebijakan dan infrastruktur digital. Pasalnya, tidak semua negara ASEAN memiliki tingkat infrastruktur yang sama memadai.
Oleh karena itu, investasi pada pembangunan infrastruktur digital, kata dia, penting diambil agar konektivitas digital berkembang. Dia juga menilai perlu ada upaya meningkatkan kapasitas keterampilan digital, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Dengan membangun infrastruktur digital untuk memperlancar konektivitas, maka masyarakat dimudahkan dalam melakukan transaksi antarnegara.