Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, mengatakan PKB akan mengevaluasi koalisi bersama Partai Gerindra apabila bakal capres dan cawapres tidak kunjung diumumkan pada Juni 2023. Jazilul menerangkan, dorongan itu datang dari para tokoh, mulai dari kiai hingga ulama, yang meminta Cak Imin untuk segera memutuskan capres-cawapres yang akan diusung (7/6/2023).
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, merespons hal tersebut dengan menyampaikan abhwa apa yang disampaikan PKB bukan merupakan ancaman. Dasco menganggap PKB hanya memberi masukan. Dasco mengatakan, Gerindra akan menerima masukan dari PKB tersebut. Ke depannya, Gerindra akan mengevaluasi langkah koalisi bersama PKB. Sebab, keputusan yang akan mereka ambil harus diputuskan secara bersama.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengatakan cawapres pendamping bakal capres Prabowo Subianto belum ditentukan. Namun demikian, sampai saat ini, nama Cak Imin menjadi kandidat terkuat cawapres Prabowo. Partai Gerindra dan PKB telah menandatangani Piagam kerja sama pada 13 Agustus 2022. Dalam piagam perjanjian tersebut dikatakan bahwa nama calon presiden dan calon wakil presiden diputuskan secara bersama-sama oleh Prabowo dan Muhaimin. Oleh karenanya, selain Prabowo, Cak Imin juga jadi kunci penentu nama cawapres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Andre melanjutkan, Gerindra dan PKB masih membuka lebar pintu kerja sama dengan partai-partai lainnya. Gerindra dan PKB berharap, Partai Golkar dan PAN dapat segera bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Setelah koalisi dirasa kuat, cawapres Prabowo akan diumumkan. Menurutnya, dibutuhkan kerja sama dari banyak pihak untuk membangun bangsa.