Eropa resmi memasuki resesi usai produk domestik bruto (PDB) di kawasan negara pengguna euro itu tercatat turun 0,1 persen pada kuartal pertama 2023. Ini melanjutkan kontraksi pada kuartal keempat 2022, yang juga minus 0,1 persen. Resesi terjadi lantaran dalam dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi 20 negara yang berada dalam zona Euro itu negatif.
Kepala Ekonom Eropa di Capital Economics Andrew Kenningham mencatat belanja konsumen saat ini terbebani oleh kombinasi data ekonomi yang buruk. Ia menyebut inflasi masih tinggi diiringi kenaikan suku bunga yang tiada henti. “Kami menduga ekonomi akan berkontraksi lebih jauh selama sisa tahun ini,” katanya, dikutip dari CNN, Kamis (8/6).