Provokasi tak terhindarkan terjadi setelah kapal Angkatan Laut China bermanuver dengan “cara yang tidak aman” di dekat kapal perusak milik Amerika Serikat di Selat Taiwan. Ini adalah kali kedua manuver militer AS dan China dalam waktu kurang dari 10 hari, setelah salah satu pesawat Beijing juga terbang dekat pesawat pengintai AS pekan lalu.
Komando Indo-Pasifik AS mengatakan kapal China bermanuver dengan cara yang tidak aman di sekitar kapal perusak Chung-Hoon pada Sabtu (3/6). Kapal perang China memotong jalur kapal di sisi kiri kapal Chung-Hoon AS dengan jarak sekitar 150 yard atau sekitar 137 meter. Karena aksi itu, Chung-Hoon memperlambat laju kapal hingga 10 knot untuk menghindari tabrakan. Pihak militer AS menilai kapal mereka sudah berlayar dengan cara aman dan bertanggung jawab di mana saja, sesuai hukum internasional.
Insiden provokasi ini terjadi saat Chung-Hoon berlayar melalui Selat Taiwan bersama kapal perang HSCM Montreal milik Kanada, dalam misi bersama di perairan “sensitif” antara China dengan Taiwan. Kapal perang AS sering berlayar melalui Selat Taiwan. Terakhir kali, AS dan Kanada berlayar bersama di perairan itu pada September 2022. Sementara itu menanggapi insiden ini, Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut tindakan China dengan kapal AS dan Kanada sebagai provokasi.