Korea Utara mengkonfirmasi bahwa negaranya akan meluncurkan satelit mata-mata militer pada bulan Juni. Satelit itu disebut akan memantau pergerakan militer Amerika Serikat dan mitranya secara real time, kata seorang pejabat pertahanan senior. Jepang mengatakan pada Senin bahwa pihaknya telah diberitahu oleh Pyongyang bahwa peluncuran satelit dapat dilakukan paling cepat minggu ini, tetapi Tokyo memperingatkan bahwa Korea Utara mungkin sebenarnya sedang merencanakan uji coba rudal balistik yang melanggar sanksi.
Ri Pyong Chol, wakil ketua komisi militer pusat partai yang berkuasa, mengatakan “satelit pengintaian militer No. 1” akan “diluncurkan pada bulan Juni” Satelit itu, bersama dengan “berbagai sarana pengintaian yang akan diuji baru-baru ini, sangat diperlukan untuk melacak, memantau… dan mengatasi secara langsung tindakan militer berbahaya AS dan pasukan bawahannya,” kata pernyataan itu.
Mengutip tindakan “sembrono” oleh Washington dan Seoul, Ri mengatakan Korea Utara merasa “perlu untuk memperluas sarana pengintaian dan informasi serta meningkatkan berbagai senjata pertahanan dan penyerangan” dalam upaya meningkatkan kesiapan militer. Pejabat itu juga menuduh Amerika Serikat melakukan “kegiatan spionase udara yang bermusuhan di semenanjung Korea dan sekitarnya”.