Ekonom Perkirakan Beban Bunga Utang 2024 Bakal Melonjak hingga Rp 510 Triliun

Beban pembayaran bunga utang pemerintah pada tahun depan berpotensi meningkat. Hal ini terjadi karena beberapa faktor termasuk kenaikan suku bunga dan juga kebutuhan pembiayaan yang besar di sepanjang tahun 2023. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memproyeksikan, beban pembayaran bunga utang tahun depan bisa melonjak di kisaran Rp 480 trilun hingga Rp 510 triliun. Nilai tersebut meningkat dari pembayaran bunga utang tahun ini yang sebesar Rp 441,4 triliun. Kebutuhan pembiayaan yang besar pada tahun ini menyebabkan bunga utang pemerintah tahun depan semakin tinggi. Misalnya saja untuk pembiayaan infrastruktur menjelang tutup tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

“Pembiayaan untuk infrastruktur misalnya untuk mengejar agar pembiayaan infrastruktur ini ini bisa mendorong realisasi pembangunan infrastruktur sebelum tutup tahun, sehingga kebutuhannya besar,”‘ tutur Bhima. Faktor lainnya adalah adanya tekanan kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS), atau anggaran belanja pegawai yang meningkat, juga menjadi penyebab penambahan beban utang negara. Selain itu, pemerintah juga masih harus membayar utang jatuh tempo dengan menerbitkan utang baru, yang akhirnya akan berkorelasi pada keniakan beban bunga utang tahun depan. Bhima juga melihat, postur belanja APBN yang dirancang untuh 2024 cenderung populis.

Search