Pemilihan Presiden 2024 diperkirakan berlangsung dua putaran bila ada tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang berkontestasi pada ajang kontestasi nasional tersebut. Pasalnya, belum ada capres yang memiliki elektabilitas di atas 50 persen di dalam hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga. Dalam simulasi tiga nama, berdasarkan survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, unggul dibandingkan dua tokoh lainnya dengan 34,5 persen.
Hal berbeda akan terjadi bila Prabowo harus “head to head” dengan Ganjar. Elektabilitas politikus PDI Perjuangan itu dinilai lebih unggul (42,2 persen) dibandingkan Prabowo (41,9 persen). Peneliti SMRC Saidiman Ahmad mengatakan, baik Prabowo maupun Ganjar sebenarnya memiliki elektabilitas yang seimbang di dalam dua simulasi nama capres. Ketika yang dianalisis adalah responden yang mengetahui sosok kedua tokoh itu, maka baru terlihat perbedaannya. Menurutnya, elektabilitas Ganjar Pranowo itu lebih unggul (46,4 persen) dibandingkan Prabowo (38,8 persen). Di sisi lain, suara pendukung Anies tidak akan serta merta berpindah ke Ganjar bila mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak maju ke putaran kedua pilpres. Sebaliknya, suara dukungan itu akan terbagi rata ke kedua tokoh.