Harga Minyak Dunia Anjlok 4 Persen Usai The Fed Naikkan Suku Bunga

Harga minyak mentah dunia turun 4 persen pada akhir perdagangan Rabu (3/5/2023) waktu setempat atau Kamis pagi WIB usai bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan. Pelemahan tersebut memperdalam merosotnya harga minyak dunia pada perdagangan hari sebelumnya yang sudah anjlok 5 persen, persentase penurunan harian terbesar sejak awal Januari 2023. Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent turun 4 persen atau 2,99 dollar AS menjadi sebesar 72,33 dollar AS per barrel. Ini menjadi penutupan terenda sejak Desember 2021. Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS turun 5,4 persen atau 3,06 dollar AS menjadi sebesar 71,66 dollar AS per barrel.

Pada pertemuan Rabu kemarin, The Fed memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Kebijakan ini membuat harga minyak anjlok, sebab pasar khawatir pertumbuhan ekonomi akan semakin melambat sehingga mengurangi permintaan energi. Kendati begitu, The Fed juga mengisyaratkan akan menghentikan kenaikan lebih lanjut, memberikan waktu kepada pejabat untuk menilai dampak dari krisis perbankan yang terjadi saat ini, menunggu penyelesaian kebuntuan politik atas plafon utang AS, dan memantau laju inflasi.

“The Fed yang memasuki kini mode jeda (tidak lagi menaikkan suku bunga ke depannya), seharusnya sangat mendukung harga minyak. Tapi, pertanyaan besarnya adalah apakah kita akan mengalami lebih banyak kegagalan di sektor perbankan,” kata Phil Flynn, Analis di Price Futures Group. Saat ini investor tengah menanti kebijakan suku bunga Bank Sentral, yang diperkirakan bakal menaikkan suku bunganya pada pertemuan Kamis ini. Jika suku bunga lebih tinggi lagi maka memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan energi. Data pemerintah AS menunjukkan persediaan bensin di negara itu secara tak terduga naik 1,7 juta barrel pekan lalu. Jauh dari proyeksi analis yang memperkirakan persediaan bensin turun 1,2 juta barrel.

Search