Lobi untuk Pilpres Kian Intens, Parpol Mencari Peluang Terbaik

Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo, melihat intensitas lobi antarelite akan meningkat setelah enam ketua umum parpol bertemu dengan Presiden Jokowi. Sebab, berdasarkan informasi yang diperoleh, dalam pertemuan, Jokowi tidak menunjuk satu kandidat secara khusus sebagai preferensinya. Padahal, sebagai presiden dua periode yang hingga saat ini masih memiliki basis massa pendukung loyal, Jokowi memiliki pengaruh besar dalam penentuan capres 2024. Tak adanya preferensi khusus dari Presiden membuka kesempatan bagi setiap parpol untuk mencari peluang terbaik, baik memperjuangkan figur usulannya maju sebagai capres maupun cawapres. Hal tersebut otomatis bakal mendorong banyak pertemuan dan lobi antarelite. Tak terkecuali PAN, yang mengupayakan agar figur usulan partainya bisa maju sebagai bakal cawapres.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy, mengatakan dalam pertemuan bersama para ketua umum parpol, Presiden mendorong parpol pendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin tetap menjadi barisan pemerintah pada pemerintahan berikutnya. Hal ini bermakna bahwa dorongan terwujudnya koalisi besar itu ada. Skenario kedua, tokoh-tokoh potensial capres dalam parpol koalisi pendukung pemerintahan tetap maju di Pilpres 2024. Namun, setelah kontestasi, semua bersatu.

Di Bantul, Yogyakarta, saat halalbihalal dengan Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya, Prabowo menyampaikan, dalam pertemuan dengan Jokowi dan lima ketua umum parpol lainnya, Presiden mengingatkan tentang posisi Indonesia yang berpotensi menjadi negara maju. Untuk mencapainya, para pemimpin harus kompak. Ini termasuk dalam Pemilu 2024. Perbedaan pilihan politik jangan sampai memecah belah bangsa.

Search