Sudan Gencatan Senjata Tujuh Hari Mulai 4 Mei

Panglima Militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan dan Mohamed Hamdan Daglo, pemimpin paramiliter Rapid Support Forces (RFS) sepakat gencatan senjata selama tujuh hari mulai 4 Mei. Gencatan senjata ini disepakati saat keduanya berbicara lewat sambungan telepon dengan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir, Selasa (2/1). Abdel Fattah al-Burhan dan Mohamed Hamdan Daglo “pada prinsipnya telah menyetujui gencatan senjata tujuh hari dari 4 hingga 11 Mei,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Ratusan orang telah tewas dan ribuan lainnya terluka dalam pertempuran ini. Perang saudara memicu eksodus ribuan orang Sudan ke negara-negara tetangga. Kedua belah pihak juga sepakat “untuk menunjuk perwakilan mereka untuk pembicaraan damai yang akan diadakan di tempat mana pun yang mereka pilih,” kata pernyataan dari Juba. Gencatan senjata sebelumnya juga telah disepakati oleh mereka yang bertikai selama 72 jam sejak Minggu (30/4).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memprediksi 800 ribu orang lebih mengungsi ke negara-negara tetangga imbas perang di Sudan. Pertempuran itu juga memicu orang asing dan staf internasional meninggalkan negara tersebut melalui jalur darat, laut, dan udara. Secara keseluruhan, Kementerian Luar Negeri sudah mengevakuasi 949 WNI dari Sudan. Dari total WNI itu, 930 di antaranya dievakuasi via Jeddah, 13 orang via Mesir, dan 6 lainnya via Uni Emirat Arab.

Search