Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Dewan Pembina Golkar, Aburizal Bakrie (1/5/2023). Setelah pertemuan tersebut, Airlangga dikabarkan bakal bertemu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar pada hari ini. Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya, Golkar masih terus memperjuangkan amanat dari Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada 2019, yang telah menetapkan Airlangga sebagai bakal capres dari Golkar. Mewujudkan amanat munas ini menjadi tujuan utama selain ia tak menampik, Golkar mendorong kadernya maju di pilpres untuk mengejar efek ekor jas. Efek dimaksud merupakan perolehan suara parpol yang dipengaruhi oleh capres atau cawapres yang diajukan atau didukungnya.
Kabar pertemuan Airlangga dan Muhaimin, hari ini, disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, yang menyebutkan pertemuan sebatas untuk halalbihalal. Pertemuan tersebut dimintanya tidak dispekulasikan terlalu jauh. Sikap PKB, menurut Jazilul, tetap memperjuangkan Muhaimin sebagai bakal capres atau cawapres yang diusung KKIR. Alasannya, ia menilai sudah waktunya Muhaimin maju di pilpres.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan berpandangan, upaya parpol mengejar efek ekor jas menjadi salah satu faktor yang membuat negosiasi antarparpol untuk Pilpres 2024 menjadi alot. Setiap partai akan berusaha mendapat efek ekor jas tertinggi dengan mengusung kadernya maju di Pilpres 2024, entah sebagai capres atau cawapres meski kader itu elektabilitasnya berbasis hasil survei, tidak tinggi.