Elektabilitas Kembali Naik, Parpol Kaji Opsi Usung Ganjar

Kenaikan kembali elektabilitas Gubernur Jawa Tengah setelah polemik penyelenggaraan Piala Dunia U-20 terekam dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) periode 11-14 April 2023 yang dipublikasikan secara daring pada Sabtu (15/4/2023). Dalam simulasi pilihan terbuka, Ganjar mendapatkan dukungan dari 16,5 persen responden atau naik dibandingkan survei serupa seminggu sebelumnya. Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan dinamika elektabilitas Ganjar, yang sempat menurun pada pekan pertama April seiring dengan pengumuman FIFA yang membatalkan posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Menurut Deni, meski sempat tergerus karena sikapnya dan PDI-P terhadap penyelenggaraan Piala Dunia U-20, penurunan elektabilitas Ganjar tidak terjadi terus-menerus. Hanya sepekan, dukungan terhadap Ganjar kembali naik.

Penurunan elektabilitas Ganjar memberikan insentif elektoral kepada Prabowo Subianto. Hal itu terlihat dari kenaikan elektabilitas Prabowo dari 16,2 persen pada akhir Maret menjadi 18,3 persen pada awal April. Akan tetapi, ketika elektabilitas Ganjar kembali menguat pada pekan kedua April, dukungan terhadap Prabowo pun kembali menurun menjadi 16,3 persen. Penurunan elektabilitas Ganjar tidak berpengaruh pada tokoh potensial capres lain, yakni Anies Baswedan. Sejak akhir Maret hingga awal April, elektabilitasnya stabil di angka 10,7 persen, kemudian menurun menjadi 9,8 persen pada pekan kedua April.

Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Arif Wibowo, Minggu (16/4/2023), mengatakan, survei sejumlah lembaga merupakan salah satu pertimbangan bagi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam menentukan figur yang layak untuk menjadi capres yang akan diusung pada Pilpres 2024. Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menambahkan, sejauh ini komunikasi pembentukan koalisi besar lebih banyak pada komunikasi bilateral di antara parpol-parpol yang berminat untuk bergabung. Mengenai capres yang akan diusung, Arsul meyakini bahwa akan ada dua faktor yang ikut menentukan pembentukan koalisi besar. ”Pertama, apakah PDI-P akan berada di dalamnya dan apakah membawa sosok GP (Ganjar Pranowo). Kedua, apakah sosok yang dibawa oleh PDI-P itu adalah harga mati.

Search